Mobil42.com – Lampu hazard adalah salah satu fitur penting dalam kendaraan bermotor, terutama mobil. Fungsi utamanya adalah sebagai penanda adanya kondisi darurat atau potensi bahaya di jalan. Tombol lampu hazard biasanya berbentuk segitiga merah dan terletak di bagian tengah dashboard agar mudah dijangkau oleh pengemudi maupun penumpang. Saat diaktifkan, lampu sein kanan dan kiri akan berkedip bersamaan, berbeda dengan fungsi lampu sein biasa yang bekerja satu sisi.
Sayangnya, meski umum ditemukan pada semua mobil, masih banyak pengemudi yang belum memahami penggunaan lampu hazard yang tepat. Tak jarang penggunaannya justru keliru dan membahayakan pengendara lain.
Apa Itu Lampu Hazard?
Lampu hazard disebut juga lampu darurat, yang menyala bersamaan di sisi kanan dan kiri mobil sebagai sinyal bahaya. Lampu ini dirancang khusus untuk memberikan peringatan kepada pengendara lain bahwa ada situasi tidak biasa yang terjadi, seperti mogok di tengah jalan atau kondisi darurat lainnya.
Berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 121 ayat 1, setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang lampu isyarat peringatan bahaya saat kendaraan harus berhenti dalam keadaan darurat. Dalam hal ini, fitur hazard mobil menjadi alat bantu yang sah digunakan sebagai sinyal peringatan.
Kapan Lampu Hazard Boleh Digunakan?
Agar tidak menyalahi aturan dan membahayakan orang lain, berikut adalah kondisi yang benar untuk menyalakan hazard pada mobil:
- Mobil mogok di jalan
Ketika kendaraan Anda mengalami kerusakan mesin secara tiba-tiba dan harus berhenti di pinggir jalan. - Kecelakaan lalu lintas
Jika Anda mengalami atau melihat kecelakaan di depan, nyalakan hazard mobil sebagai tanda agar pengemudi lain waspada dan memperlambat kendaraan. - Berhenti darurat karena alasan tertentu
Misalnya mengganti ban bocor atau memeriksa bagian mesin di jalan raya. - Ketika kendaraan Anda diderek
Saat proses penderekan berlangsung, hazard pada mobil wajib dinyalakan untuk memperingatkan kendaraan lain. - Situasi mendesak atau evakuasi
Misalnya menghindari tanah longsor, pohon tumbang, atau bahaya lain yang membutuhkan pemberhentian mendadak.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Hazard Mobil
Meskipun penting, menghidupkan hazard mobil secara sembarangan bisa menjadi sumber bahaya baru. Berikut beberapa kesalahan umum yang harus dihindari:
1. Menghidupkan Lampu Hazard Saat Hujan
Banyak pengemudi menyalakan lampu hazard saat hujan deras dengan tujuan agar kendaraan lebih terlihat. Namun ini adalah tindakan yang salah dan berbahaya. Saat hazard mobil aktif, sein pada mobil tidak bisa berfungsi. Artinya, saat Anda hendak berbelok, pengendara di belakang tidak bisa membaca arah yang Anda tuju. Ini bisa menimbulkan kecelakaan akibat salah paham.
2. Menyalakan Hazard Saat Masuk Terowongan
Sebagian pengemudi mengira bahwa menyalakan hazard mobil saat memasuki terowongan adalah tindakan yang benar. Padahal, lampu utama atau lampu senja sudah cukup untuk membuat kendaraan terlihat dalam kondisi minim cahaya.
3. Menyalakan Hazard Saat Iring-Iringan atau Konvoi
Menggunakan lampu hazard saat konvoi atau iring-iringan justru bisa membingungkan pengguna jalan lainnya. Pasalnya, pengendara di belakang tidak bisa mengetahui arah manuver kendaraan di depan karena lampu sein tidak berfungsi.
Fungsi Utama Lampu Hazard Mobil
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah fungsi utama dari hazard mobil:
1. Tanda Bahaya atau Keadaan Darurat
Lampu hazard memberikan sinyal bahwa kendaraan sedang dalam masalah dan pengemudi membutuhkan waktu untuk mengatasi situasi tersebut, seperti mogok, ban kempes, atau gangguan mekanis lainnya.

2. Peringatan Saat Berhenti Mendadak
Jika Anda harus berhenti mendadak karena alasan mendesak, seperti hewan melintas atau kendaraan di depan mengerem tiba-tiba, lampu hazard bisa memberi peringatan kepada kendaraan di belakang agar tidak terjadi tabrakan.
Cara Aman Mengemudi Saat Cuaca Buruk Tanpa Menggunakan Lampu Hazard
Ketika menghadapi hujan lebat, kabut, atau kondisi cuaca ekstrem lainnya, bukan hazard mobil yang perlu dinyalakan. Berikut yang sebaiknya Anda lakukan:
- Turunkan kecepatan kendaraan
- Nyalakan lampu utama atau fog lamp
- Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan
- Tetap fokus dan tenang saat berkendara
Dengan melakukan hal-hal di atas, visibilitas Anda dan pengendara lain akan tetap terjaga tanpa membingungkan pengguna jalan di sekitar Anda.
Jadi lampu hazard bukan untuk gaya-gayaan atau isyarat dalam cuaca buruk. Ini adalah fitur keselamatan yang hanya boleh digunakan saat keadaan benar-benar darurat. Penggunaan lampu ini secara tidak tepat bisa mengganggu pengemudi lain dan menimbulkan risiko kecelakaan.
Dengan memahami fungsi dan aturan penggunaannya, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu menjaga keselamatan pengendara lain di jalan raya.
Leave a Reply